Tampilkan postingan dengan label elektronik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label elektronik. Tampilkan semua postingan

Mengenal Kamera Video - Biar Gak Terlalu Gaptek

|| || , || Leave a komentar
Mengenal Kamera Video - Momen penting dan indah patut diabadikan. Seperti suasana indahnya pernikahan, liburan, ataupun kejadian menarik dan mengharukan, rasanya tak patut berlalu begitu saja tanpa adanya simpanan memori dalam bentuk filefoto atau video. Untuk itu dibutuhkan kamera perekam atau camcoder.

Dalam perkembangannya, kamera video kian canggih. Orang makin nyaman dan mantap menentengnya.Tiap produk yang ditawarkan membawa perubahan desain yang lebih ramping dan tetap menyisipkan fitur baru yang lebih canggih.


Memang, semula kamera perekam dirancang untuk siaran televisi. Bentuknya besar dan berat, diletakkan pada sebuah tiang khusus. Kamera ini tersambung dengan pengendali perekam pada ruang terpisah melalui kabel.

Bentuk perekam video ini kian simpel. Unit perekam dapat dipisahkan dari kamera dan dibawa ke lokasi yang berada pada ruang terbuka. Kamera video kaset pertama diperkenalkan oleh JVC dengan model VHS dan Sony (U-matic dan Betamax).

Tujuannya agar bisa digunakan lebih praktis dan mudah dipindahkan. Kamera ini terus dikembangkan dengan berbagai media penyimpanan yang lebih praktis, mulai kaset VHS disusul mini DV yang masih menggunakan pita, lalu berubah menjadi kepingan DVD, hardisk, dan kartu memori mini SD.

Untuk membedakan kamera perekam dengan alat lain yang memiliki fungsi perekam video, seperti ponsel dan kamera digital, kamera perekam umumnya diidentifikasi sebagai perangkat portable dengan aplikasi pengambil dan perekam video sebagai fungsi utamanya.

Komponen Utama Kamera Video

Kamera perekam memiliki tiga komponen utama, yaitu lensa, imager, dan perekam. Lensa merupakan komponen utama dalam pencahayaan. Optik kamera perekam umumnya memiliki satu atau lebih dari penyesuaian, yaitu aperature atau iris untuk mengatur cahaya.

Zoom untuk mengontrol panjang fokus dan sudut pandang. Shutter speed untuk mengatur dan memelihara ekposur penggambaran gerak yang diinginkan. Gain untuk memperkuat kekuatan sinyal dalam kondisi cahaya rendah. Dan, neutral density filter untuk menyesuaikan ekposur.

Sedangkan imager mengonversi cahaya menjadi sinyal listrik. Imager basanya berupa sensor CCD atau CMOS. Proyeksi lensa kamera sebuah gambar ke permukaan, mengekpos array sensitif terhadap cahaya. Ekposur cahaya diubah menjadi muatan listrik.

Setelah proses ekposur, imager mengonversi secara berkelanjutan akumulasi biaya tegangan analog pada terminal output imager. Setelah pengecakan selesai, photosites diatur untuk dinyalakan kembali guna memulai proses paparan video-frame.

Sementara itu, perekam berfungsi menulis sinyal video ke media perekam. Perekaman melibatkan tahapan proses sinyal. Namun, dalam proses merekam ini biasanya muncul distorsi atau gangguan, seperti playback sinyal.

Distorsi ini yang dapat menyebabkan hasil rekaman tidak persis seperti aslinya. Maka, kini beberapa produsen mendesain kamera video dengan fitur kontrol. fungsinya untuk sistem pengendalian dan keseimbangan gambar.